Baca kertas putih di sini tentang Terapi Oksigen Hiperbarik Untuk Pengobatan COVID yang Lama
Penulis: Tim Robbins, Michael Gonevski, Cain Clark, Sudhanshu Baitule, Kavi Sharma, Angel Magar, Kiran Patel, Sailesh Sankar, Ioannis Kyrou, Asad Ali, Harpal S Randeva
Latar belakang: COVID yang panjang adalah kejadian yang umum terjadi setelah infeksi COVID-19. Gejala yang paling umum dilaporkan adalah kelelahan. Pilihan pengobatan intervensi yang tersedia terbatas. Kami melaporkan evaluasi pertama terapi oksigen hiperbarik (HBOT) untuk pengobatan COVID yang lama.
Metode: Sebanyak 10 pasien secara berturut-turut menerima 10 sesi HBOT hingga 2,4 atmosfer selama 12 hari. Setiap sesi perawatan berlangsung selama 105 menit, terdiri dari tiga kali paparan oksigen 100% selama 30 menit, diselingi dengan istirahat udara selama 5 menit. Penilaian kelelahan dan penilaian kognitif yang divalidasi dilakukan pada hari ke-1 dan ke-10. Analisis statistik dilakukan dengan uji peringkat bertanda Wilcoxon yang dilaporkan bersama dengan ukuran efek.
Hasil: HBOT menghasilkan peningkatan yang signifikan secara statistik pada skala kelelahan Chalder (p=0.0059; d=1.75 (sangat besar)), kognisi global (p=0.0137; d=1.07 (besar)), fungsi eksekutif (p=0.0039; d=1.06 (besar)), perhatian (p=0.0020; d=1.2 (sangat besar)), pemrosesan informasi (p=0.0059; d=1.25 (sangat besar)), dan fungsi verbal (p=0.0098; d=0.92 (besar)).
Kesimpulan: Panjang COVID-Kelelahan yang berhubungan dengan pekerjaan dapat melemahkan, dan dapat memengaruhi kaum muda yang sebelumnya bekerja secara ekonomi. Hasil yang disajikan di sini menunjukkan potensi manfaat HBOT, dengan hasil yang signifikan secara statistik setelah 10 sesi.