fbpx

Terapi oksigen hiperbarik untuk demensia Alzheimer dengan pencitraan tomografi emisi positron: laporan kasus

Terapi oksigen hiperbarik untuk penyakit Alzheimer memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, menyebabkan penurunan kognitif dan berbagai gejala yang melemahkan. Dalam upaya mencari pengobatan yang efektif, berbagai modalitas terapi telah dieksplorasi, termasuk terapi oksigen hiperbarik (HBOT). Laporan kasus ini mengeksplorasi potensi HBOT sebagai intervensi untuk demensia Alzheimer, dengan dimensi tambahan pencitraan tomografi emisi positron (PET) untuk menjelaskan dampaknya.

Seorang wanita berusia 58 tahun didiagnosis menderita demensia Alzheimer (AD) yang berkembang pesat dalam 8 bulan sebelum dimulainya terapi oksigen hiperbarik (HBOT). 18Fluorodeoxyglucose (18Pencitraan otak positron emission tomography (PET) menunjukkan defisit metabolik global dan tipikal pada AD (daerah aliran sungai temporal-parietal posterior dan daerah cingulate). Kursus selama 8 minggu HBOT membalikkan penurunan gejala pasien. Pencitraan PET berulang menunjukkan peningkatan metabolisme otak regional dan global sebesar 6,5-38%, termasuk peningkatan metabolisme di area diagnostik AD yang khas di otak. HBOT yang berkelanjutan bersama dengan farmakoterapi standar mempertahankan tingkat fungsi simtomatik pasien selama 22 bulan berikutnya. Ini adalah kasus pertama yang dilaporkan tentang gejala simultan yang diinduksi HBOT dan 18FDG PET mendokumentasikan peningkatan metabolisme otak pada AD dan menunjukkan efek pada patologi global pada AD.

Tanya Jawab untuk terapi oksigen hiperbarik untuk Alzheimer

T1: Apa itu demensia Alzheimer, dan mengapa sulit untuk diobati?

A1: Demensia Alzheimer adalah gangguan otak kronis yang ditandai dengan kehilangan memori, penurunan kognitif, dan perubahan perilaku. Sulit untuk diobati karena sifat penyakit yang kompleks dan progresif, dan kurangnya obat atau perawatan yang pasti untuk menghentikan perkembangannya.

T2: Apa yang dimaksud dengan terapi oksigen hiperbarik (HBOT)?

A2: HBOT melibatkan pernapasan oksigen murni dalam ruang bertekanan, biasanya pada tekanan atmosfer yang lebih tinggi dari biasanya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan suplai oksigen ke jaringan, yang berpotensi meningkatkan penyembuhan dan memperbaiki berbagai kondisi medis.

T3: Bagaimana cara kerja HBOT dalam konteks demensia Alzheimer?

A3: Meskipun mekanisme yang tepat belum sepenuhnya dipahami, HBOT dapat meningkatkan suplai oksigen ke jaringan otak, mengurangi peradangan, dan berpotensi mendukung neuroplastisitas. Laporan kasus ini mengeksplorasi potensi HBOT sebagai intervensi terapeutik untuk demensia Alzheimer.

T4: Apa yang dimaksud dengan pencitraan positron emission tomography (PET), dan bagaimana kaitannya dengan laporan kasus ini?

A4: Pencitraan PET adalah teknik pencitraan medis yang memungkinkan visualisasi proses metabolisme dalam tubuh. Dalam konteks laporan kasus ini, pencitraan PET digunakan untuk memantau perubahan metabolisme otak dan aktivitas yang terkait dengan demensia Alzheimer sebelum dan sesudah pengobatan HBOT.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, laporan kasus yang menggunakan terapi oksigen hiperbarik (HBOT) untuk demensia Alzheimer, ditambah dengan pencitraan positron emission tomography (PET), menawarkan secercah harapan dalam bidang penyakit neurodegeneratif. Meskipun studi kasus tunggal ini menunjukkan hasil yang menjanjikan, studi ini menggarisbawahi perlunya uji klinis terkontrol berskala lebih besar untuk membuktikan kemanjuran HBOT. Peningkatan yang diamati dalam fungsi kognitif dan hasil pencitraan PET cukup menggembirakan, menunjukkan bahwa HBOT dapat mempengaruhi metabolisme otak secara positif. Namun demikian, penelitian lebih lanjut sangat penting untuk memvalidasi temuan ini, menetapkan keamanan parameter, dan menyempurnakan protokol pengobatan untuk pasien Alzheimer yang mencari bantuan potensial melalui HBOT.

Baca artikel lain di bawah ini:

Keranjang Belanja
id_IDID